Oleh: Agus Riyanto | 20 Desember 2008

PERGI MERANGKAI BUNGA CINTA



***

Dan…

Kini, aku pun harus pergi…

Aku tak bisa menahan langkah ini

Langkah yang s’lalu menarikku

Untuk pergi… pergi… dan pergi…


Untuk merangkai

Sekuntum bunga cinta

Dari taman-taman hati

Dan memberikannya padamu

Hanya untukmu seorang…


Bunga yang tak ‘kan layu dimakan waktu

Dan terus mekar diterpa kilau sang mentari

Bunga yang akan menghiasi langit-langitku

Meski kabut dan mendung menutupi

Meski awan tak seindah dulu

Meski badai datang lagi

Dan gelombang pun menghampiri


Akan kubawa bunga ini

Dalam lelap dan terjaga

Dalam senyum dan tangis

Dalam terang dan gulita


Jika pun bunga ini tak sampai padamu

Ia ‘kan kubawa s’lalu

Di sisa umurku

Hingga semua t’lah pergi

Dan alam pun t’lah berganti


Ia ‘kan ada di sisi jasadku

Yang terhimpit tanah di bawah pusara

Berteman gelap dan sepi

Hingga jika Tuhan mengijinkan

Aku sampai di surga-Nya

Akan kutanam ia

Di taman cinta yang abadi

Menjadi bunga-bunga surgawi…


Tanggapan

  1. Kenapa ya, kadang prasangka mengalahkan segalanya???

  2. mas,…
    sekuntum bunga itu diberikan kepada siapa?

  3. Kepada gadis pilihan Allah…:-)

    Karena rizki, jodoh dan ajal itu dalam genggaman Allah SWT.

  4. mas agus dikasih bunga mawar apa puisi bunga mawar???

  5. Ha..ha..ha…

    Mas Adhie ini lucu juga…
    Masa yayangmu yang ultah, saya yang harus bingung ngasih advise tentang hadiah yang pas…

    Bagini saja mas, menurut saya setangkai mawar itu kurang… walaupun itu mawar merah.
    Lebih baik beri si dia sepohon mawar lengkap dengan bunga – daun – batang – akar beserta pot-potnya sekalian, hehehe.

    Kalau kurang, kasih dia “gelombang cinta” lengkap dengan potnya juga. Kalau kamu punya bunga kamboja di depan rumah, cabut saja untuk si dia.

    Selamat berjuang!

  6. Kalau Ada BUNGA BANK aja..he he he


Tinggalkan Balasan ke Agus Riyanto Batalkan balasan

Kategori